Jaringan LAN untuk
gedung gedung yang besar seperti Perkantoran, Mall atau Apartemen, saat ini
sudah menggunakan kabel Fiber Optik karena jika menggunakan kabel UTP atau STP
keterbatasan jarak dan kecepatan/bandwidth, disamping itu juga adanya gangguan
interferensi dan induksi sinyal listrik dari luar.
Jaringan Fiber Optik mempunyai kelebihan yaitu mempunyai Loss atau redaman yang relatif sangat kecil dan tidak mengandung sifat elektrik sehingga kebal terhadap interferensi gelombang radio atau induksi sinyal listrik. Dengan sifatnya tersebut maka Fiber Optik aalah pilihan yang tepat digunakan sebagai jaringan LAN pada Gedung gedung yang besar.
Jaringan Fiber Optik mempunyai kelebihan yaitu mempunyai Loss atau redaman yang relatif sangat kecil dan tidak mengandung sifat elektrik sehingga kebal terhadap interferensi gelombang radio atau induksi sinyal listrik. Dengan sifatnya tersebut maka Fiber Optik aalah pilihan yang tepat digunakan sebagai jaringan LAN pada Gedung gedung yang besar.
Jaringan LAN pada Gedung Besar menggunakan Fiber Optik
Alat utama yang digunakan adalah diperlukan E/O optical converter, seperti pada gambar di bawah ini. Alat ini sudah banyak dijual baik ditoko perlatan komputer atau secara on line
E/O optical Converter pengubah sinyal elektrik dan optical
Prinsip kerja alat in adalah mengubah
sinyal elektrik digital (deretan bit) menjadi sinyal optik atau sebaliknya.
Pada alat ini ada dua jenis interface yaitu ; Electrical Interface yaitu
output/input yang berasal dari sinyal elektrik dengan kabel U/STP dan konektor
RJ-45 berasal dari Hub/Switch atau Router, sedangkan Optical Interface yaitu
menuju ke jaringan Fiber Optik, dimana Tx adalah output sinyal optik sedangkan
Rx adalah sinyal Input yang berasal dari sinyal optik jaringan luar.
Secara skema pemasangan digambarkan seperti dibawah ini
Gambar Skema Pemasangan Jaringan LAN dengan menggunakan Fiber Optik 
Yang perlu
diperhatikan bahwa pada umumnya spesifikasi teknik dari E/O converter outputnya
Tx adalah sekitar 0,25 watt atau jika diukur dengan Optical Power Meter (OPM) adalah
– 6 dBm. Sedangkan daya minimum yang harus diterima pada Rx adalah  atau yang disebut dengan Sensitive Receive
Power (SRP) sekitar 0,05 watt atau -13 dBm.
Maka dengan demikian
agar LossFiber Optik antara E/O converter satu dengan E/O converter yang satunya loss
maksimum adalah -6 dBm – (- 13 dBm) = 7 dB.
 Oleh sebab itu saat membeli pastikan bahwa Loss Patchord harus kecil, pada umumnya Redaman Patchcord yang baru adalah  
Langkah lang pekerjaan
adalah demikian :
- Siapkan patchcord baru yang dapat digelar dari lantai-1 ke lantai –
     x
- Jika diperlukan sambungan maka sambung dengan menggunakan adapter
- Lakukan Test Koneksi dengan VLS Visual Light Source atau senter optic.
VLS untuk mengetest koneksi kabel optik
- Lakukan Test Loss dengan menggunakan OLS dan OPM  untuk mengetahui Loss patchcord
- Jika terjadi Loss yang sangat besar periksa kebersihan konektor,
     sambungan pada adapter dan kemungkinan terjadinya bending
- Hubungkan konektor patchcord pada E/O converter  secara silang yaitu Tx -à Rx dan Rx -à Tx
- Cek lampu Line pada E/O converter jika lampu menyala berarti
     konektivitas sudah berhasil. Jika tidak menyala kemungkinan sambungan
     kurang sempurna atau koneksi terbalik.
- Hubungkan E/O converter dengan Switch atau Router, dan E/O converter
     dengan Komputer.
- Lakukan pemeriksaan lampu Data pada E/O converter jika menyala maka
     sudah terjadi handshaking atau pertukaran protocol antara Switch/Router
     dengan Komputer, juka tidak menyala berarti kemungkinan ada beberapa
     masalah yaitu ; kabel UTP/RJ-45 tidak normal atau belum terkoneksi dengan
     ISP secara sempurna.
- Lakukan test konektivitas dengan Switch /Router dengan command ping
     dan lakukan browsing pada computer.
- Setelah berhasil browsing dengan computer silahkan pndahkan kabel
     UTP-RJ-45 dari computer ke Switch untuk dujadikan jaringan LAN.
Selamat mencoba.
 






