www.smktelkom-jkt.sch.id

Minggu, 20 Maret 2016

Menggunakan alat ukur OTDR


OTDR atau Optical Time Domain Reflectometer, yaitu salah satu alat ukur yang digunakan untuk instalasi, operasi dan pemeliharaan Jaringan Kabel Fiber Optik.

Fungsi dari OTDR adalah ;
a. Menampilkan grafis loss dan jarak kondisi kondisi kabel serat optik.
    1. Tampilan Loss ditampilkan pada skala garis vertikal
    2. Tampilan jarak (meter atau kilometer) ditampilkan pada skala garis horizontal.
b. Mengukur jarak total kabel serat optik
c. Mengukur loss total kabel serat optik baik secara partial maupun secara total dalam satuan dB
d. Menghitung attenuation (redaman kabel) dalam satuan dB/km
e. Menampilkan jenis sambungan splice dan konektor
f. Menghitung loss sambungan dan mengukur jarak sambungan.

Kegunaan dari OTDR dalam instalasi, operasi dan pemeliharaan pada jaringan Kabel Fiber Optik:
1. Untuk uji terima hasil pembangunan atau penggelaran kabel Fiber Optik
2. Untuk memeriksa kualitas kabel Fiber Optik yang beroperasi.
3. Untuk menganalisa jenis gangguan dan mengetahui jarak gangguan kabel fiber optik.


Prinsip Kerja OTDR

Prinsip kerja OTDR adalah menghitung perbedaan waktu antara sinyal cahaya yang dikirim dengan waktu sinyal yang dipantulkan (refleksi), dan kemudian dikonversi kedalam satuan meter atau kilo meter. Dimana menggunakan asumsi bahwa kecepatan cahaya adalah 3x 108 mtr/det, 
rumus umum adalah sebagai berikut 
                      Jarak kejadian (event) = ( 3 x 108 mtr/det x waktu detik) / ( 2 x indeks bias core)

Contoh :
suatu kabel fiber optik akan diukur panjangnya, jika perbedaan waktu kirim dan waktu terima sinyal cahaya yang dipantulkan adalah 0,3 milli second, dan indeks bias core adalah 1,5. Berapa panjang kilometer kabel
Jawab :
Jarak = 3 x 108 mtr/det x  0,3 x 10-3    detik / (2 x 1,5 ) = 0,9 x  100.000 mtr = 90 kilo meter.

Tampilan pada Display OTDR dan artiya.
Hasil dari pengukuran akan ditampilkan secara grafis pada layar/ display OTDR seperti pada gambar dibawah ini.





Jenis kejadian yaitu :
a. Dead Zone, yaitu are kabel fiber optik yang tidak dapat dianalisa karena jarak antara OTDR dengan patccord terlalu pendek, sehingga cahaya pantulan masih mempunyai daya yang besar.
b. Fusion Splice Loss, yaitu terjadinya loss  dikarenakan sambungan splicer
c. Connector Loss, yaitu terjadinya loss akibat adanya konektor
d. Bending Loss, yaitu terjadinya loss akibat macro maupun micr bending
e. Mechanical Splice Loss yaitu loss yang diakibatkan adanya penyambngan secara mekanik.
f. End Fiber Loss, yaitu ujung akhir kabel, dan merupakan loss total dari kabel Fiber Optik.

Contoh dari tampilan display pengukuran OTDR seperti pada gambar di bawah ini ;

Display OTDR

S = adalah dead zone 
point-1 = adalah sambungan splice dengan jarak 312,11 mtr dari OTDR dan loss splice = 0,163 dB
point-2 = adalah sambungan konektor dengan jarak 568,78 mtr dan mempunyai loss 0,065 dB
point-3= adalah bending dengan jarak 976,38 mter dan mempunyai loss = 0,16 dB
point-E = adalah ujung akhir kabel (end fiber) jarak 1,434 km dan loss total = 0,699 dB

Cara Penggunaan OTDR

Penggunaan OTDR harus diperhatikan bahwa OTDR memancarkan sinyal LASER dengan intesitas sangat tinggi, maka sangat tidak diperkenankan untuk menatap langsung sumber cahaya dari Output Laser OTDR, yang diberi label 
Akibat menatap langsung sinar LASER yang memancar dari OTDR mengakibatkan rusaknya Retina Mata seketika.

Prosedur Penggunaan OTDR.
1. Pastikan bahwa Baterai dalam keaadaan penuh, jika tidak gunakan daya PLN selama pengukuran.
2. Pasang Patccord penghubung dari adapter OTDR dengan adapter pada kabel Fiber Optik yang akan digunakan.
3. Harap diperhatikan sebelum pemasangan bersihkan ferule konektor dan adapter dengan connector cleaner.

Kit pembersih Ferule dan adapter


Membersihkan adapter dengan optical cleaner

Membersihkan ferule connector dengan conector cleaner

4. Hidupkan power ON sampai layar display menyala.

5. Ada 5 parameter yang perlu dilakukan set-up sebelum pengukuran, yaitu 
     a. Panjang gelombang atau wave length 
     b. Indeks Bias Core / IOR
     c. Pulse width
     d. Perkiraan Jarak Kabel / San Range
     e. Avarage Time.



6. Ada dua tipe pengukuran yaitu 
    1. Simple, maka semua paramater oleh OTDR akan dilakukan setting secara otomatis.
        keuntungannya lebih cepat, kelemahannya kurang akurat dalam menganalisa
    2. Detail, maka perlu dilakukan set up parameter diatas, keuntungannya lebih akurat dalam
        menganalisa, kekuranganya lambat karena perlu waktu set up.
Pemilihan tipe pengukuran


hasil pengukuran OTDR, untuk pengukuran jarak geser marker A dan marker B

7.  Tekan tombol pengirim sinar LASER dan tunggu sampai display menampilan grafis hasil pengukuran. 

8.  Geser marker atau kursor pada even yang dikehendaki, maka akan tampil hasil pengukuran
Hasil pengukuran penunjukan pada splice loss

9. Ada dua hasil perhitungan loss pada OTDR, yaitu;
    a. TPA atau Two Point Avarages / 2 point Loss, yaitu loss rata rata dalam satu section

    b. LSA atau Least Squares Avareges yaitu loss rata dalam 1 event.



8. Penempatan kursor pada setiap event
Penepatan kursor OTDR

Penepatan kursor ditempatkan pada awal terjadinya event seperti pada gambar di atas.