- Mengetahui apakah peralatan tersebut sesuai standard teknis untuk operasional.
- Mengetahui apakah peralatan tersebut mengalami gangguan teknis.
Optical Light Source, yaitu suatu suatu alat yang berfungsi sebagai pemancar sinyal optik.Alat ini adalah memancarkan sinar LASER, dengan Class yang sudah ditetapkan oleh pabrik
pembuatnya, pada umum ya menggunakan Laser Class-1 = -4 dBm dan Class-2 = 0 dBm. Pada OLS terdapat simbol radiasi LASER, yang menandakan bahwa dilarang menatap langsung sumber sinar LASER (adapter out/in) karena dapat mengakibatkan kerusakan retina mata.
Pada OLS terdapat beberapa setting yaitu ; Lambda/ atau panjang gelombang :
- 850 nm digunakan untuk mengukur multimode
- 1310 nm digunakan untuk mengukur singlemode dengan jarak yang relatif pendek (10 km).
- 1550 nm digunakan untuk mengukur single mode dengan jarak jauh backbone (diatas 10 km)
untuk mengukur fiber optic jenis singlemode gunakan CW = Continous Wave, sedangkan jenis Multimode guakan 270 Hz
2. Optical Power Meter (OPM).
Alat ini adalah berfungsi sebagai penerima sinyal optik, Kegunaan dari OPM adalah untuk ;
- Menerima Sinyal Optik.
- Merubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik dan diukur dalam skala dBm.
- Menampilkan hasil pengukuran pada display
Proses Mengukur Loss.
Dalam hal ini contoh mengukur loss suatu patchcord.
1. Siapkan patchcord yang akan diukur
2. Siapkan OLS yang sudah diketahui class Laser pemancar,misal class-1
3. Pasang Patchcord yang akan diukur pada OLS dan OPM.
4. Pastikan semua konektor terpasang pada adapter dengan tepat, jangan sampai longgar.
6. Lakukan setting pada OLS yaitu 1) Panjang Gelombang misal 1.310 nm 2) Mode = CW dan lakukan setting pada OPM yaitu 1Panjang Gelombang = 1.310 nm.
6. Amati display pada OPM, misal = -6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx)
atau Loss = PTx - PRx
Loss = (class-1) - (-6,99 dBm)
Loss = -4 dBm + 6,99 dBm
Loss = 2,99 dB dibulatkan menjadi 3 dB
8. Maka artinya loss patchcord yang diukur adalah = 3 dB.