www.smktelkom-jkt.sch.id

Selasa, 06 Maret 2018

INSTALASI JARINGAN LAN DENGAN FIBER OPTIK

Jaringan LAN untuk gedung gedung yang besar seperti Perkantoran, Mall atau Apartemen, saat ini sudah menggunakan kabel Fiber Optik karena jika menggunakan kabel UTP atau STP keterbatasan jarak dan kecepatan/bandwidth, disamping itu juga adanya gangguan interferensi dan induksi sinyal listrik dari luar.
Jaringan Fiber Optik mempunyai kelebihan yaitu mempunyai Loss atau redaman yang relatif sangat kecil dan tidak mengandung sifat elektrik sehingga kebal terhadap interferensi gelombang radio atau induksi sinyal listrik. Dengan sifatnya tersebut maka Fiber Optik aalah pilihan yang tepat digunakan sebagai jaringan LAN pada Gedung gedung yang besar.

Jaringan LAN pada Gedung Besar menggunakan Fiber Optik

Alat utama yang digunakan adalah diperlukan E/O optical converter, seperti pada gambar di bawah ini. Alat ini sudah banyak dijual baik ditoko perlatan komputer atau secara on line
E/O optical Converter pengubah sinyal elektrik dan optical

Prinsip kerja alat in adalah mengubah sinyal elektrik digital (deretan bit) menjadi sinyal optik atau sebaliknya. Pada alat ini ada dua jenis interface yaitu ; Electrical Interface yaitu output/input yang berasal dari sinyal elektrik dengan kabel U/STP dan konektor RJ-45 berasal dari Hub/Switch atau Router, sedangkan Optical Interface yaitu menuju ke jaringan Fiber Optik, dimana Tx adalah output sinyal optik sedangkan Rx adalah sinyal Input yang berasal dari sinyal optik jaringan luar.
Secara skema pemasangan digambarkan seperti dibawah ini


Gambar Skema Pemasangan Jaringan LAN dengan menggunakan Fiber Optik 

Yang perlu diperhatikan bahwa pada umumnya spesifikasi teknik dari E/O converter outputnya Tx adalah sekitar 0,25 watt atau jika diukur dengan Optical Power Meter (OPM) adalah – 6 dBm. Sedangkan daya minimum yang harus diterima pada Rx adalah  atau yang disebut dengan Sensitive Receive Power (SRP) sekitar 0,05 watt atau -13 dBm.
Maka dengan demikian agar LossFiber Optik antara E/O converter satu dengan E/O converter yang satunya loss maksimum adalah -6 dBm – (- 13 dBm) = 7 dB.
 Oleh sebab itu saat membeli pastikan bahwa Loss Patchord harus kecil, pada umumnya Redaman Patchcord yang baru adalah  
Langkah lang pekerjaan adalah demikian :
  1. Siapkan patchcord baru yang dapat digelar dari lantai-1 ke lantai – x
  2. Jika diperlukan sambungan maka sambung dengan menggunakan adapter
  3. Lakukan Test Koneksi dengan VLS Visual Light Source atau senter optic.
                                         VLS untuk mengetest koneksi kabel optik
  4. Lakukan Test Loss dengan menggunakan OLS dan OPM  untuk mengetahui Loss patchcord
  5. Jika terjadi Loss yang sangat besar periksa kebersihan konektor, sambungan pada adapter dan kemungkinan terjadinya bending
  6. Hubungkan konektor patchcord pada E/O converter  secara silang yaitu Tx -à Rx dan Rx -à Tx
  7. Cek lampu Line pada E/O converter jika lampu menyala berarti konektivitas sudah berhasil. Jika tidak menyala kemungkinan sambungan kurang sempurna atau koneksi terbalik.
  8. Hubungkan E/O converter dengan Switch atau Router, dan E/O converter dengan Komputer.
  9. Lakukan pemeriksaan lampu Data pada E/O converter jika menyala maka sudah terjadi handshaking atau pertukaran protocol antara Switch/Router dengan Komputer, juka tidak menyala berarti kemungkinan ada beberapa masalah yaitu ; kabel UTP/RJ-45 tidak normal atau belum terkoneksi dengan ISP secara sempurna.
  10. Lakukan test konektivitas dengan Switch /Router dengan command ping dan lakukan browsing pada computer.
  11. Setelah berhasil browsing dengan computer silahkan pndahkan kabel UTP-RJ-45 dari computer ke Switch untuk dujadikan jaringan LAN.
Selamat mencoba.